Tanaman
sayuran merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat penting untuk
dibudidayakan karena merupakan salah satu kebutuhan pokok makan dari manusia.
Dengan terus menanam sayuran, berarti telah meningkatkan jumlah pasokan untuk
memenuhi kebutuhan akan makan sayurannya sendiri dan juga masyarakat. Jika
kebanyakan masyarakat menanam atau membudidayakan tanaman sayuran di lahan,
namun kali ini kelompok 88 KKN Tematik 2018 Universitas Trunojoyo Madura
mencoba untuk hal yang baru, yaitu menanam tanaman sayuran bukan di lahan
melainkan dengan menggunakan botol bekas sebagai tempat media tumbuh dari tanaman
sayuran itu sendiri.
Sosialisasi ini dilakukan pada
tanggal 4 Agustus 2018 di Balai Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Kabupaten
Sumenep. Adapun pesertanya yaitu dari ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) dari
Desa Beluk Kenek. Hal ini juga didampingi oleh Bapak Eko selaku penyuluh lapang
di Desa Beluk Kenek dari Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Ambunten Kabupaten
Sumenep.
Pemilihan media botol bekas sebagai
tempat tumbuh tanaman sayuran adalah karena semakin banyaknya sampah botol
bekas yang kurang begitu dimanfaatkan. Sehingga mahasiswa KKN 88 Tematik 2018
Universitas Trunojoyo Madura ingin memanfaatkan botol bekas sebagai tempat
tumbuh dari tanaman sayuran. Selain itu, dengan memanfaatkan botol bekas, maka
juga ikut andil dalam mengelola sampah agar lebih bermanfaat dan ramah
lingkungan. Dengan penggunaan botol bekas ini, masyarakat juga bisa lebih hemat biaya dan juga lahan
dalam membudidayakan tanaman sayuran di pekarangan. Jika ditata dan dikelola
dengan baik, maka juga akan menambah nilai keindahan jika hasilnya diletakkan
di pekarangan.
Alat dan bahan dalam penanaman tanaman sayuran
dengan menggunakan media botol bekas sebagai tempat tumbuh juga sangatlah mudah
untuk didapatkan sehingga masyarakat tidak akan sulit dan kesusahan dalam
mencari alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk menanam tanaman sayuran dengan menggunakan media botol bekas ini.
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan adalah botol bekas (untuk tempat tumbuh
tanaman), nampan bekas (untuk persemaian bibit), tanah lokal, skam kering,
arang sekam basah dan kering, pupuk kompos dan pupuk kandang.
Adapun cara sosialisai kepada
ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) adalah dengan mempraktikkan langsung tentang
cara-cara dan alat-alat yang dibutuhkan dalam menanam tanaman sayuran dengan
media botol bekas di pekarangan. Setelah mempraktikkan langsung, masyarakat
diminta untuk mencoba mempraktikkan kembali tentang menanam tanaman sayuran
mulai dari persemaian biji di nampan hingga menanam langsung di media botol
bekas.
EmoticonEmoticon